School Branding, Strategi Di Era Disruptif: Sebuah Resensi
Inilah saatnya sekolah tidak sanggup mengelak untuk tampil seragam namun disaat yang bersamaan harus memaksa dirinya untuk tampil beda dengan branding. Banyak sekolah yang hanya fokus menyelesaikan masalah dan tidak fokus untuk bergerak, sulit memetakan keadaan yang benar-benar diharapkan.
Kompetisi pendidikan semakin dinamis, masa depan pendidikan merupakan persoalan yang kompleks dan multi dimensi. Berbagai model sekolah baru dengan kurikulum yang variatif banyak berdiri dan bermuculan, cara pandang orangtua yang bergeser, isu pendidikan bukan lagi gratis atau tidak gratis tetapi mutu atau mati. Fenomena SPK, sekolah internasional, boarding school, trend pilihan sekolah para orang tua : semakin ke bawah pilih swasta dan semakin ke atas pilih negeri, dan lainya.
Fakta yang tidak bisa kita pungkiri bahwa lembaga pendidikan di Indonesia secara historis mengalami pasang surut dan perubahan, baik meliputi kelembagaan, sistem pendidikan, maupun operasionalisasinya. Beberapa sekolah memang mengalami perubahan dan modernisasi yang beragam. Namun beberapa sekolah lainnya justru membatasi kemampuannya, sebab terbatasi oleh visi dan akhirnya tutup karena ditinggalkan oleh calon murid dan orangtua.
Fakta lainya adalah di era saat ini, sekolah yang dapat bertahan hidup itu bukanlah sekolah yang besar dan megah. Karena faktanya banyak sekolah yang tutup, kehilangan murid, di merger dan punah. Tetapi sekolah yang bisa bertahan adalah sekolah atau lembaga yang mampu membaca trend masa depan dan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi.
Perlu dicatat bahwa tidak ada sekolah di masyarakat manapun yang dapat bersikap netral sepenuhnya. Perbedaan-perbedaan idealisme, konsep, dan kebijakan akan selalu ada. Perbedaan itu terletak pada apakah dasar seleksi-seleksi itu dibuat jelas?; dan apakah seleksi itu dibuat dengan beberapa tingkatan metode dan penelitian ilmiah yang rasional?
Persaingan dalam dunia pendidikan bukanlah hal yang baru, sebab setiap sekolah atau madrasah tentunya akan memiliki strategi perbedaan satu dengan yang lain untuk menghadapi persaingan antar sekolah. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa krisis pendidikan masih terus berlanjut, banyak sekolah yang muridnya semakin sedikit dan bahkan tutup.
Tidak ada cara yang bisa dilakukan sekolah kecuali kembali mengevaluasi SWOT dan branding, Buku ini mengulas tentang pasang-surut pendidikan Indonesia, khususnya dibeberapa sekolah negeri dan swasta. Dalam buku ini pembaca akan menemukan pengertian branding, bagaimana merumuskan branding, juga cara menyusun langkah dan strategi, mendekati customers, melibatkan orangtua dan relasi.
Buku ini berisi beberapa Bab. Bab 1 : Pengertian Branding (Definisi Branding, Unsur-Unsur, Jenis-Jenis, Fungsi, tujuan dan Strategi Branding) , Bab 2 : Memahami Brand Pendidikan (Branding dan Fenomena Sekolah, Branding dan Indutri Pendidikan, Memahami Brand Pendidikan, tantangan pemasaran sekolah, dan Memahami Consumer Behavior Pada Brand Sekolah), Bab 3: Branding School (Pengertian Branding Sekolah, Manfaat Branding bagi institusi sekolah dan stakeholders, Desain dan strategi Branding sekolah, Brand Image dan brand activation). Bab 4 : Contoh Study Kasus Dan Portofolio Brand (riset tentang branding di lebih 10 lebih sekolah, wawancara dengan para pemimpin sekolah (school leader) hebat memiliki gagasan inovatif, Kepala sekolah, dan peneliti Brand),
Saat ini, baik sekolah negeri maupun swasta perlu memahami branding, dan membutuhkan program-program baru, inovasi dan aktivitas yang tepat dan bermakna bagi perkembangan dan keberlangsungan organisasi sekolah. Sekolah perlu dengan jelas memiliki paradigma perubahan untuk mereposisi sekolah, menemukan format ulang dan baru, mempunyai aktivitas atau program strategis yang mampu memajukan sekolah dengan merumuskan teori, prinsip, dan konsep yang terdapat di dalam sekolah.
Beberapa Brand sekolah yang diteliti penulis dalam buku ini diantaranya: Sekolah prestasi, Sekolah biasa saja, Sekolah Da’i dan Hufadz, Sekolah impian, Sekolah Inspiratif Multi Brande”, Sekolah Tanpa Pintu & Dinding, Sekolah Karakter & Kompetensi, Sekolah Green Culture, Sekolah Ramah Anak Thoyibah, dan lainnya. Tidak hanya itu, isi buku ini disertai hasil wawancara tentang lika-liku branding sekolah untuk memperkaya khasanah wacana dan pengalaman pembaca dalam memajukan pendidikan.
Ditulis oleh Fathul Mujib, M.Pd.I., dan Tutik Saptiningsih, M.Pd., buku ini layak dibaca oleh kepala sekolah, pengelola lembaga, pengurus yayasan, para peneliti pendidikan, hingga khalayak luas. Selamat membaca!
Sekolah yang mampu memberikan pelayanan optimal kepada peserta didik semakin diminati masyarakat, bahkan sekolah seperti ini terus berkembang dan meningkat jumlah peminatnya. Sebaliknya sekolah yang kurang mampu memberikan pelayanan yang baik akan semakin ditinggalkan. Buku tentang Branding ini layak jadi salah satu referensi untuk jalan keluar masalah Pendidikan kekinian dan masa depan. (Sudiharjo, S.Pd., Pengawas sekolah di Kabupaten Bantul)