Pakar Pendidikan Taiwan Kunjungi SDIA 38 Bantul
SD Islam Al Azhar (SDIA) 38 Bantul, Minggu ini (Oktober 2019) didatangi oleh dua tamu spesial dari Taiwan. Yang pertama datang adalah Prof Mei Ying, seorang profesor dalam bidang pendidikan dari National Chiayi University pada Rabu (23/10) dan yang kedua adalah Dr. Chang Chung Ti, seorang kepala sekolah SD berprestasi. Masing-masing memberikan perspektif baru bagi SDIA 38 dalam penyelenggaraan pendidikan.
Prof Mei Ying menekankan sejumlah hal mengenai pendidikan dasar. Pertama, soal team work. Bahwa guru SD bukanlah buruh pabrik yang hanya bekerja sesuai bidangnya saja. Guru SD lebih dekat pada sebuah tim kerja (team work). Keahlian satu orang menutupi kekurangan yang lain dan sebaliknya. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menumbuhkan suasana team work dengan baik juga.
Kedua, Prof Ying juga memberi arahan soal penanaman pendidikan karakter. Bahwa guru harus mencontohkan suatu karakter sebelum mencoba menanamkannya dalam diri anak. Jika karakter yang ingin ditanamkan adalah gotong royong, guru tidak boleh bersikap egois. Sebab karakter itu menular, baik dan buruknya.
Ketiga, Junjung Kearifan Lokal. Prof Mei Ying mendorong anak-anak SDIA 38 Bantul untuk juga kuasai bahasa Jawa. Boleh saja berlomba untuk menguasai bahasa asing, namun bahas daerah tetap harus lestari.
Mother tongue juga patut untuk dipertahankan. Justru itulah letak keluhuran budaya lokal kita.
Sementara itu, Dr Chang mendemonstrasikan best practice yang beliau kerjakan selama menjadi kepala sekolah di sebuah sekolah di Taiwan. Dalam kurun 12 tahun, Dr. Chang sukses mengubah sekolah Taiwan dari konservatif menjadi modern. Lengkap dengan perangkat-perangkat digital paling mutakhir.
Meski begitu, Dr. Chang tidak mendorong kita untuk “digitalisme”, melainkan aspek kreatifitasnya. Gawai dan perangkat hanyalah alat bantu. Kreatifitas tidak meluku menggunakan perangkat canggih.
Dr. Ali Mustadi, pakar pendidikan dari UNY, yang turut menemani kunjungan tersebut menambahkan bahwa pendidikan dasar perlu menanamkan kreatifitas bagi anak. Selain itu, orientasi pendidikan adalah penyelamatan anak, tidak melulu mengejar prestasi.
Sebagai sekolah terbaik di Bantul, SDIA 38 berkomitmen untuk menerima masukan positif guna pengembangan sekolah. SDIA 38 tanamkan pola growth-mindset atau pola pikir yang tidak jumud atau beku. Selalu terbuka untuk menerima masukan demi perubahan ke arah yang lebih baik.
Tag:al azhar, bantul, pendidikan, sekolah terbaik