Sekolah Antisipasi Corona
Belakangan ini, dunia dihebohkan dengan wabah virus Covid-19 atau yang sering disebut Corona. Indonesia sendiri per hari ini (12/3/2020) sudah mencatatkan 34 kasus dengan satu di antaranya meninggal dunia dan dua kasus dinyatakan sembuh. Menanggapi hal tersebut, dinas pendidikan menerbitkan surat edaran seperti pada tautan berikut: SE Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corono pada satuan pendidikan.pdf_compressed
Menindaklanjuti edaran tersebut, SD Islam Al Azhar 38 Bantul telah lakukan sejumlah gerakan dan kegiatan. Beberapa di antaranya sebenarnya sudah rutin dilakukan, namun ditekankan kembali belakangan ini.
- Penyediaan Sabun dan Hand Sanitizer
Setiap westafel dan kamar mandi disediakan sabun cuci tangan bersih. Selain itu, setiap kelas dan titik strategis disiapkan hand sanitizer. Anak-anak didorong untuk tidak malas mencuci dan membersihkan tangan.
- Pengarusutamaan Cuci Tangan dengan Benar
Sejak lama sekolah sudah menciptakan jingle 7 langkah mencuci tangan. Jingle tersebut dapat dilihat kembali melalui tautan berikut untuk diperdengarkan dan dipraktekkan secara rutin. Dengan menanamkan kesadaran untuk mencuci tangan secara tuntas dan tepat, anak-anak menjadi terbiasa hidup sehat.
- Penyediaan masker
Sebenarnya masker dudah mulai didistribusikan sejak ada pembangunan gedung selatan sekolah. Namun, kembali diperbanyak belakangan ini. Meski begitu, sekolah memberi edukasi bahwa yang harus menggunakan masker adalah yang sakit atau yang merawat orang sakit. Sementara anak yang sehat tidak perlu, kecuali punya alergi terhadap debu sebagai imbas dari pembangunan gedung
- Minimalisir Kontak Fisik
Bersalaman yang semula dari “tangan ke tangan”, untuk sementara diganti dengan apa yang disebut dengan salam “namaste” atau “Thai Wai”. Salam seperti itu juga tidak mengurangi esensi “tebar salam-sapa” yang sering dianjurkan oleh ajaran Islam. Hal itu berlaku untuk seluruh warga sekolah.
- Pembersihan Potensi Droplet
Menurut penjelasan para ahli bahwa virus Corona terbawa oleh manusia. Meski begitu, virus juga bisa hidup melalui droplet atau percikan dari orang yang positif Corona. Jika droplet tersebut disentuh oleh orang lain, lalu yang bersangkutan mengucek mata, menyentuh mulut, atau membersihkan hidung dengan tangan yang belum dicuci; virus akan hinggap. Untuk itu, area-area yang potensial meninggalkan droplet rutin dibersihkan.
6. Pemeriksaan Kesehatan
Secara berkala, sekolah mengukur suhu tubuh anak. Hal ini untuk memastikan bahwa anak-anak yang masuk sekolah dalam keadaan baik dan sehat.
7. Penundaan Outing Class
Sekolah juga menunda agenda outing class ke tempat-tempat yang banyak kerumuman warga asing seperti Prambanan maupun Malioboro. Guru pendamping mengetengahkan kegiatan alternatif sebagai pengganti outing class tersebut.
Selain hal di atas, sekolah juga turut memberi sosialisasi melalui WAG kelas untuk senantiasa melakukan pola hidup sehat. Mudah-mudahan dengan ikhtiar dan usaha yang dilakukan, potensi bahaya selalu menjauh dari sekolah dan lingkungan sekitar.